Rabu, 20 April 2011

Penyanyi 'Rakyat’ Franky Sahilatua Wafat

Penyanyi 'Rakyat’ Franky Sahilatua Wafat
Wednesday, 20 April 2011 17:42
Written by Jauhari Samalanga

Setelah menjalani perawatan akibat sakit kangker sum-sum tulang belakang penyanyi dan pencipta lagu balada, Franky Sahilatua, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Ruang ICU rumah Sakit permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (20/4) pukul 15.15 Wib. Jenazah langsung diangkut untuk disemayamkan di rumah duka Komplek Pelangi Jl. Wr. Supratman No.72 Bintaro, Jakarta Selatan.

Frangky Sahilatua pada Agustus tahun lalu sakit Kangker tulang dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura. Sekembali dari Singapura, pencipta lagu ‘terminal’ ini menjalani rawat jalan di Indonesia. Pada 16 April lalu, Harwantiningrum, Istri almarhum membawanya ke rumah sakit karena kondisi Franky semakin melemah.

Kata Antiq, panggilan sang istri, keadaan Franky telah hilang kesadaran dan tidak mengenali siapapun sejak 17 April. Kondisi Frangky kian melemah dan dibantu alat pernapasan serta monitor jantung.

Franklin Hubert Sahilatua –nama panjang Franky Sahilatua- lahir di Surabaya 16 Agustus 1953. Dari perkawinannya dengan Harwantiningrum, Franky dikarunia 2 anak, Ken Noorcta (15), dan Hugo Dilano (10).

Karir nyanyinya telah dia rintis sejak lama. Kisahnya, pada 1974 Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya memintanya menyanyi pada pembukaan Konser Trio Bimbo, yang saat itu sangat populer.

Kala itu Franky muda punya group sendiri, dia dan seorang teman perempuan yang menjadi vocalis. Namun menjelang acara dimulai, vocalis perempuan berhalangan dan Franky harus mendapat penyanyi peganti pada tempo yang singkat. Dia akhirnya menunjuk adiknya sendiri, Jean. Sejak itulah melekat nama Franky & Jane hingga menelurkan beberapa album seperti perjalanan, Kereta Malam, Musim Petik, Nyanyian Anak Jalanan, Untukmu Gadisku dan Bis Kota.

Selanjutnya Franky pun melakukan ‘perjalanan’ sendiri. Seperti halnya penyanyi Iwan Fals, Franky juga menciptakan lagu ‘Rakyat’ berdasarkan apa yang dia lihatnya, hingga akhir usianya lagu-lagu Franky tetap dikenal dekat dengan rakyat. Iitu terlihat dari albumnya yang dia rilis bersama beberapa artis kondang Indonesia seperti album Orang Pinggirian (Fead I wan Fals), Kemesraan, dan Perahu Retak.

Kini Franky Sahilatua telah tiada, namun karya-karyanya tetap berkibar di seluruh nusantara. Franky tak pernah menyerah, hingga ajal menjemputnya, Franky tetap menulislirik lagu. Semangatnya pada musik Indonesia cukup tinggi, dan sebaliknya masyarakat Indonesia menerima lagu Franky sebagai lagu ‘sahabat’.

Franky telah berpulang menyatu dengan alam, tapi tetap kuat sebagai penyanyi Indonesia satu-satunya yang konsisten dijalur musik balada. Dan inilah yang membuat Indonesia Kehilangan Penyanyi besar.

Lelaki dan rembulan/bersatu di malam/angin sepoi-sepoi, begitu lirik lagu yang pernah ditulis Franky beberapa puluh tahun silam.

Akhir Kata, selamat jalan Bung, Semoga kepergiannya mendapat tempat yang baik, disisiNya, dan karya-karyamu akan menjadi kenangan sepanjang zaman. Kami segenap Redaksi The Atjeh Post menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger