Ribuan Profesor Kumpul di Sulut
SULAWESI Utara sebagai salah satu daerah tujuan Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) makin ‘tertancap’ dalam. Buktinya, ribuan Guru Besar (baca: profesor) akan berkumpul di Manado untuk mengikuti Konferensi Guru-Guru Besar se-Indonesia ke-3, di Hotel Peninsula, 27-29 Januari 2010. Panitia konferensi yang mempertemukan semua profesor dari seluruh Indonesia terus mematangkan persiapan. Sebagai tuan rumah konferensi, Forum Intelektual Indonesia (FII) Cabang Manado giat menggelar road show. ‘’Kami kebut waktu karena acaranya tinggal dua puluh hari lagi,’’ kata Ketua Panitia Konferensi Prof Dr Dolvie Mokoagouw, didampingi tim kerja saat bertandang ke Manado Post, Jumat (7/1) kemarin. Mokoagouw didampingi Sekretaris tim Prof Dr Adri Lonan, Wakil Ketua Prof Dr Redsway Maramis, Prof Dr Majid Abdullah MH, Prof Dr Lotje Kawet, dan Prof Dr Joyce Lapian menjelaskan, panitia lokal dan panitia nasional akan bertemu Presiden dan Wapres untuk membuka dan menutup acara konferensi. Panitia baru memastikan tiga menteri bersedia hadir untuk membawa materi di konferensi. ‘’Pak Freddy Numbery (Menteri Perhubungan), Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Mendagri Gamawan Fauzi. Kami lagi menunggu konfirmasi menteri lain,’’ ujar Maramis. Dua juru bicara Lotje Kawet dan Joyce Lapian memperkirakan peserta konferensi akan mencapai 1.000 orang, dari 3.000-an yang dimiliki negeri ini. Yang sudah registrasi hadir telah mencapai 250 orang. ‘’Peserta dari Sulut sendiri diperkirakan mencapai 200 guru besar, terdiri dari 110 guru besar Unsrat dan 90 dari Unima,†kata Lotje. Menariknya, konferensi di Manado ini merupakan yang pertama di luar Jawa. “Yang pertama di Jakarta, kedua di Surabaya, dan ketiga di sini,†kata Mokoagouw. “Sebenarnya Bali meminta, tapi sejumlah profesor minta di Manado,†tambah Maramis. Pasca WOC, CTI Summit, dan Sail Bunaken, nama Manado makin terkenal sebagai lokasi yang tepat untuk even-even berskala nasional bahkan internasional. Sejumlah profesor juga ingin melihat tanah kelahiran Sam Ratulangi, orang pribumi pertama yang meraih gelar doktor di jaman penjajahan. Lanjut Maramis, para profesor yang bakal hadir ini adalah mereka yang lulusan dari universitas di luar negeri, bahkan sebagian lainnya berkiprah di manca negara. “Ini merupakan kesempatan bagus memperkenalkan Sulut ke luar negeri lewat para Guru Besar ini,†tambahnya. Direktur Utama Manado Post Suhendro Boroma didampingi Pemred Manado Post Marlon Sumaraw, Redpel Tommy Waworundeng, dan Manager Iklan Deyke Rarobong merespon forum ilmiah ini. Sebagai koran terbesar dan terpercaya di Sulut, Manado Post siap menjadi media partner sebelum sampai berakhirnya acara. “Pada dasarnya acara seperti ini membantu kepentingan daerah dan ikut mempromosikan potensi ekonomi Sulut,†kata Boroma.(art/ham)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar